Selasa, 22 Maret 2011

Nasib Lulusan SMK di Jatim

NASIB LULUSAN SMK

Apa yang digembar-gemborkan instansi pendidikan bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) merupakan tenaga siap pakai yang mudah terserap kerja,ternyata keliru sama sekali. Para lulusan SMK justru terbanyak menjadi pengangguran. Berdasarkan data terakhir BPS (Badan Pusat Statistik) Jatim menunjukkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang berasal dari lulusan SMK merupakan tertinggi di Provinsi Jatim.Yang tidak disangka pengangguran dari lulusan SMU justru lebih kecil dibandingkan jumlah pengangguran lulusan SMK. Menurut Kepala Statistik Kependudukan Bidang Statistik Sosial,BPS Jatim. Kadarwati,data tersebut adalah hasil survei dari BPS per Agustus.
Disebutkan bahwa pengangguran lulusan SMK di Jatim mencapai 16,94%, kemudian SMA 12,99%, Universitas 10,83% , diploma(I/II/III) 10,42%, SMP 7,71% , SD 2,86%. Sementara pengangguran secar keseluruhan di Jatim sebesar 6,42%, atau sebanyak 1,3 juta orang dari 20,18 juta angkatan kerja. “Mengamati penganggur berdasarkan karakteristik pendidikan,memberikan gambaran bahwa tingkat maupun jenis pendidikan tidak selalu berhubungan dengan kesempatan kerjayang didapat.”ujar Kridawati.
Sesuai dat yang dihimpun dari BPS justru angkatan kerja dengan lulusan SD lebih banyak terserap oleh lapangan kerja.”Hal ini karena ketersediaan lapangan pekerjaan di Jatim didominasi oleh sektor informal,misalnya dibidang pertanian dan perdagangan .Lulusan SD lebih fleksibel dalam menerima pekerjaan.”
Meski merupakan tertinggi,bagaimanapun tingkat pengangguran lulusan SMK diJatim sudah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2007. Saat itu TPT lulusan SMK tercatat 21,74%. Penurunan TPT ini seiring dengan turunya jumlah total pengangguran di Jatim, yakni dari 1,37 juta orang per Agustus 2007 menjadi 1,3 juta per Agustus 2008.
Direktur Pembinaan SMK Dirjen Manajemen Pendidikan Nasional(Depdiknas), Dr. Joko Sutrisno meragukan hasil data BPS yang menyebutkan angka pengangguran dari lulusan SMK tertinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar