Rabu, 22 Juni 2011

Wisuda Sarjana

IKIP Veteran Semarang mewisuda 1.018 mahasiswa

Seiring masifnya globalisasi, seluruh institusi pendidikan mulai tingkat pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi diharuskan memperkuat pendidikan karakter. Harapannya, para lulusan memiliki jati diri yang kuat, tak sekadar cerdas akademik.

"Kuatnya jati diri para lulusan akan membuatnya mengerti identitas diri sebagai bangsa yang memiliki sumber daya melimpah dan jumlah penduduk besar. Pesimisme sebagai bagian dari bangsa yang lemah pun tidak ada lagi. Sebetulnya, pesimisme tersebut yang membuat para lulusan sulit maju dan bersaing di masyarakat kelak, sehingga bangsa Indonesia sulit menjadi besar, maju, demokratis, dan sejahtera," kata Drs Sukoco MPd, rektor IKIP Veteran.
Dia memaparkan hal itu, dalam sidang senat terbuka wisuda ke-44 IKIP Veteran Semarang tahap pertama di auditorium kampus Jl Pawiyatan Luhur IV/17 Semarang, Rabu (18/5). Hadir pada acara itu, para dosen program Detaser Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas dan Ketua Dewan Pembina Yayasan IKIP Veteran Semarang Drs Aly Rosyad SKom MBA MM.

Menurut Sukoco, karakter yang dibangun hendaknya tidak hanya membentuk kesantunan. Tetapi karakter yang mampu menumbuhkan kasih sayang, toleransi, kreativitas, dan inovasi para peserta didik atau lulusan. "Di era globalisasi, hanya bangsa yang berkarakter kuat yang dapat mengambil peran sebagai subyek dalam pergaulan dunia. Sementara bangsa yang tanpa karakter, akan terombang-ambing oleh kepentingan tanpa arah," ungkapnya.

Pengembangan Fasilitas

Aly Rosyad menekankan, peningkatan karakter para lulusan harus dibarengi dengan akselerasi pengembangan seluruh komponen di institusi pendidikan. Yakni mencakup fasilitas, SDM guru dan karyawan, manajemen lembaga."Pengembangan fasilitas pembelajaran modern terus kami lakukan. Kami sudah berencana membangun gedung Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, gedung perpustakaan, laboratorium PG-PAUD sebagai bentuk pengembangan TK Belia," ujar Ali.

Pada kesempatan itu, diwisuda 515 lulusan. Pada wisuda tahap kedua, Kamis (19/5), ada 503 yang diwisuda. Total, ada 1.018 wisudawan. Mereka berasal dari dari tiga fakultas dan tujuh program studi, yakni program studi PG-PAUD (688 lulusan), Bimbingan dan Konseling (202), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (58), Pendidikan Geografi (10), Pendidikan Sejarah (8), Pendidikan Ekonomi (36), serta Pendidikan Teknik Mesin Otomotif (16)